Uang memiliki nilai yang biasanya dilihat dari angka yang tercetak pada uang tersebut. Namun sebenarnya uang memiliki nilai yang berbeda bergantung pada beberapa aspek jenis. Berikut adalah beberapa jenis nilai uang.
1. Nilai nominal
Ini adalah nilai yang dicetak pada uang kertas atau koin. Misalnya, pada uang kertas, nilai nominal mungkin tercetak sebagai 10 dolar, 50 euro, atau 100 yen. Nilai nominal ini menunjukkan denominasi uang tersebut dan digunakan sebagai ukuran standar untuk melakukan transaksi.
2. Nilai intrinsik
Ini adalah nilai dasar dari bahan yang digunakan dalam pembuatan uang. Misalnya, koin perak memiliki nilai intrinsik berdasarkan berat dan kadar perak yang terkandung di dalamnya. Namun, dalam sistem mata uang fiat modern, di mana nilai uang tidak lagi terkait langsung dengan logam berharga, nilai intrinsik seringkali tidak relevan.
3. Nilai tukar
Ini merujuk pada perbandingan nilai antara dua mata uang yang berbeda. Nilai tukar dapat berfluktuasi tergantung pada faktor-faktor seperti kekuatan ekonomi suatu negara, tingkat inflasi, suku bunga, dan faktor-faktor lainnya. Misalnya, nilai tukar dolar AS terhadap euro menunjukkan berapa banyak dolar AS yang diperlukan untuk membeli satu euro.
4. Nilai daya beli
Ini adalah kemampuan uang untuk membeli barang dan jasa. Nilai daya beli uang tergantung pada tingkat inflasi. Jika inflasi tinggi, maka nilai daya beli uang akan menurun seiring waktu. Dalam mengukur nilai daya beli, indeks harga konsumen (Consumer Price Index/CPI) sering digunakan untuk membandingkan perubahan harga dari waktu ke waktu.
Artikel serupa juga ditayangkan di ini pintar dengan judul "Sejarah Bagaimana Uang Diakui sebagai Alat Tukar"