Love bombing adalah sebuah taktik manipulatif yang digunakan oleh seseorang untuk mengendalikan dan memanipulasi orang lain dalam hubungan percintaan. Istilah ini pertama kali digunakan dalam konteks hubungan romantis, tetapi juga dapat muncul dalam hubungan lainnya, seperti hubungan keluarga atau persahabatan.
Love bombing melibatkan pemberian perhatian, kasih sayang, dan pujian yang berlebihan kepada pasangan atau targetnya. Orang yang melakukan love bombing akan berusaha membuat target merasa sangat istimewa, diinginkan, dan diberi perhatian secara intensif. Mereka mungkin akan memberikan hadiah yang mahal, mengirim pesan romantis yang berlebihan, atau menghabiskan banyak waktu bersama target.
Tujuan love bombing adalah untuk menciptakan ikatan emosional yang kuat dan menggiring target ke dalam ketergantungan emosional. Namun, setelah ikatan tersebut terbentuk, orang yang melakukan love bombing biasanya akan berubah menjadi orang yang mengendalikan, manipulatif, dan menuntut. Mereka dapat mengabaikan kebutuhan dan perasaan target, mengontrol kehidupan target, atau memanfaatkan kelemahan emosional target untuk kepentingan mereka sendiri.
Love bombing dapat sangat merusak dan traumatis bagi korban. Meskipun awalnya mungkin terasa indah dan romantis, kekuatan manipulatif di balik love bombing dapat menyebabkan keraguan diri, perasaan takut atau cemas, dan isolasi sosial pada korban.
Penting untuk diingat bahwa love bombing adalah sebuah bentuk manipulasi dan tidak sehat dalam hubungan. Jika Anda mengalami situasi yang mirip atau memiliki kecurigaan terhadap perilaku love bombing, penting untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat dan, jika perlu, mencari bantuan profesional untuk membantu mengatasi situasi tersebut.